Tanah liat umum digunakan sebagai bahan campuran dalam pembangunan
Tanah liat umum digunakan sebagai bahan kerajinan batu bata
1. Tanah Liat, Mulai dari Bangunan Hingga Kerajinan
Pada dasarnya, tanah liat adalah tanah yang terbentuk karena proses pelapukan kerak bumi dan disusun oleh batuan feldspatik. Batuan feldspatik dalam hal ini adalah batuan yang terdiri dari batuan granit dan juga batuan beku.
Bagian batuan tersebut terbentuk dari berbagai unsur seperti silikon, oksigen dan aluminium. Selanjutnya, aktivitas panas dari bumi membuat kerak bumi tersebut melapuk yang dilakukan oleh asam karbonat sehingga pada akhirnya menjadikan batuan tersebut berbentuk seperti tanah liat.
Tanah liat umum digunakan dalam kegiatan pembangunan seperti batu bata dan kerajinan gerabah sebagai wadah untuk dijadikan piring, kendi, guci, kuali dan sebagainya. Adapun, dalam hal pembangunan, tanah liat memang dikenal umum digunakan untuk pembuatan batu bata. Proses pembuatan batu bata melibatkan air, abu merang hingga cetakan karena harus melalui proses penggilingan, pembakaran dan pengeringan.
Untuk beberapa kepentingan, produk batu bata juga membentuk ruang pada halaman rumah. Halaman rumah juga menjadi unsur yang penting untuk kediaman Anda, lho. Karena ruang terbuka bisa membuat penghuninya nyaman untuk berlama-lama tinggal di dalamnya. Jika Anda mencari rumah dengan halaman, berikut ini daftar rumah baru luas 90 meter persegi yang bisa Anda miliki.
2. Karakteristik Tanah Liat
Salah satu sifat tanah liat adalah lengket ketika basah (foto: freepik)
Seperti yang kita tahu, tanah liat memiliki sifat dasar lunak sehingga mudah dibentuk. Dan memang benar, salah satu sifat utama tanah liat adalah bentuknya yang lengket ketika basah dan mengeras ketika kering. Namun, lebih daripada itu tanah liat juga memiliki karakteristik yang lain. Berdasarkan Lee College Library, berikut adalah diantaranya:
a. Bersifat Lengket
Salah satu ciri-ciri utama dari tanah liat adalah sifatnya yang lengket. Tanah liat umumnya lengket ketika basah sehingga mudah untuk mengubah bentuknya. Namun, tanah liat bisa menjadi gumpalan keras ketika sudah kering. Hal ini dikarenakan kandungan jenis mineral lempung yang banyak terdapat dalam tanah liat.
b. Sulit Menyerap Air
Tanah liat memiliki sifat sulit menyerap air sehingga lebih banyak diperuntukkan sebagai bahan untuk bangunan. Atas dasar ini juga tanah liat tidak disarankan untuk sebagai lapisan tanah untuk media tanaman.
Untuk mendapatkan rumah impian, ada harga yang harus dibayar. Mau tahu cara mudah menyiapkan dana DP rumah? Simak informasi selengkapnya di video berikut ini.
c. Warnanya Abu-abuan
Umumnya tanah liat tidak memiliki warna yang terlalu gelap atau terang. Warna tanah liat cenderung hanya berwarna hitam keabu-abuan. Namun beberapa jenis tanah liat memiliki warna dasar kuning kemerah-merahan yang kebanyakan digunakan oleh pengrajin tanah liat.
d. Dapat Berubah Menjadi Butiran Halus
Karena sifatnya yang menggumpal dan keras ketika kering, butiran-butiran kecil dari tanah liat bisa terpecah jika tidak menyatu dengan bentukan awalnya. Butiran ini umumnya seperti kerikil dan pasir yang umum ditemukan di sekitar tanah liat ketika kering.
3. Jenis-jenis Tanah Liat
Tanah liat Earthenware (foto: amazon)
Pada dasarnya, tanah liat terdiri dari dua jenis yakni tanah liat primer yang bersifat murni dan tanah liat sekunder yang bersifat plastis. Namun, berdasarkan jenis sifatnya tanah liat terbagi atas lima jenis yaitu: .
a. Tanah Liat Earthenware
Tanah liat earthenware adalah jenis tanah liat yang paling banyak digunakan oleh pengrajin tembikar. Keunggulan dari tanah liat earthenware ini adalah tersedia dalam beberapa warna seperti coklat, merah, orange, abu-abu, dan putih. Karena kandungan zat besi dan mineralnya yang tinggi, tanah liat jenis earthenware merupakan salah satu jenis tanah lempung terbaik.
b. Tanah Liat Kaolin Clays
Jenis tanah liat kaolin clays umumnya sering dipakai untuk pembuatan porselen karena kandungan mineral yang murni. Berbeda dari earthenware, tanah liat kaolin hanya memiliki warna terang dan tidak terlalu lentur sehingga tanah ini sulit dibentuk oleh pengrajin.
Tanah liat kaolin memiliki tingkat kematangan tertinggi yaitu dengan suhu 1.800 derajat celcius. Meski begitu, tanah liat kaolin lebih baik hasilnya ketika dicampur dengan tanah liat ball clay dalam pembuatan porselen yang sempurna.
c. Tanah Liat Fire Clays
Walaupun tanah liat fire clays tidak banyak mengandung bijih mineral, namun tanah liat fire clays yang dibakar masih memiliki partikel biji besi. Sama seperti dua jenis tanah liat sebelumnya, fire clays sering digunakan dalam pembuatan tembikar, namun juga bisa digunakan sebagai alat pelindung pintu.
d. Tanah Liat Stoneware Clays
Tanah liat jenis stoneware adalah jenis tanah liat yang memiliki sifat elastis yang mencapai kekerasan maksimum dalam suhu antara 1.204-1.280 derajat celcius. Memiliki warna abu-abu terang, tanah liat stoneware ini dapat berubah menjadi warna abu-abu netral ketika tanah liat menjadi sedikit lebih lembab. Di sisi lain, tanah liat stoneware ini kasar dan mengandung partikel butiran pasir.
e. Tanah Liat Ball Clays
Tanah liat ball clay adalah tanah liat yang berwarna abu-abu gelap yang hanya memiliki sedikit kandungan mineral sehingga membuatnya sangat lentur. Tanah liat ini dapat meningkatkan plastisitas ketika ditambah ke jenis tanah liat yang lain, namun tidak dapat untuk digunakan sendiri.
Tanah liat ball clay pada umumnya sering dipergunakan dalam membuat campuran porselen dengan kaolin atau dengan tanah liat stoneware untuk membuat tampilan akhir yang unik.
4.TEKNIK PENGOLAHAN TANAH LIAT
Dalam membuat benda yang terbuat dari bahan tanah liat diperlukan teknik-teknik tertentu agar dalam prosesnya mudah dan efektif. Adapun teknik-teknik yang biasanya digunakan oleh pembuat gerabah atau keramik antara lain teknik lempeng, teknik p?at, teknik pilin, teknik putar, teknik cetak tekan, dan teknik tuang.
1. Teknik Lempeng (Slabing)
Teknik lempeng (slabing) merupakan teknik yang digunakan untuk membuat benda gerabah berbentuk kubistis dengan permukaan rata. Teknik ini diawali dengan pembuatan lempengan tanah liat dengan menggunakan rol kayu penggilas.
Setelah menjadi lempengan dengan ketebalan yang sama, Anda dapat memotong dengan pisau atau kawat sesuai dengan ukuran yang Anda inginkan. Selanjutnya, Anda
dapat membuat menjadi bentuk kubus atau persegi. Kemudian, tahap akhir diberi hiasan dengan cara ditoreh pada saat tanah setengah kering.
2. Teknik P?at (Pinching)
Teknik p?at (pinching) merupakan teknik membuat keramik dengan cara mem?at tanah liat langsung menggunakan tangan. Tujuan dari penggunaan teknik ini adalah agar tanah liat lebih padat dan tidak mudah mengelupas sehingga hasilnya akan tahan lama. Proses p?at dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.
a. Ambil segumpal tanah liat plastis.
b. Tanah liat tersebut diulet-ulet dan dip?itp?it dengan ibu jari sambil dibentuk sesuai dengan bentuk benda yang kamu inginkan.
c. Haluskan menggunakan kuas atau kain halus.
3. Teknik Pilin (Coiling)
Teknik pilin (coiling) adalah cara membentuk tanah liat dengan bentuk dasar tanah liat yang dipilin atau dibentuk seperti tali. Cara melakukan teknik ini adalah segumpal tanah liat dibentuk pilinan dengan kedua telapak tangan. Ukuran tiap pilinan disesuaikan dengan ukuran yang Anda inginkan. Panjangnya pilinan juga disesuaikan dengan kebutuhan. Kemudian, pilinan tanah liat tersebut Anda susun secara melingkar sehingga menjadi bentuk yang Anda inginkan. Jangan lupa tiap susunan ditekan dan tambahkan air agar menempel.
4. Teknik Putar (Throwing)
Untuk membuat gerabah dengan teknik putar (throwing), Anda memerlukan alat bantu berupa subang pelarik atau alat putar elektrik.
Cara melakukan teknik ini adalah dengan mengambil segumpal tanah liat
yang plastis dan lumat. Setelah itu, taruhlah tanah liat di atas meja putar tepat di tengah- tengahnya. Lalu, tekan tanah liat dengan kedua tangan sambil diputar. Bentuk tanah liat sesuai dengan bentuk yang diinginkan. Teknik putar umumnya menghasilkan benda berbentuk bulat atau silindris.
5. Teknik Cetak Tekan (Press)
Teknik cetak tekan dilakukan dengan menekan tanah liat yang bentuknya disesuaikan dengan cetakan. Teknik ini dilakukan untuk mendapatkan hasil dengan waktu yang cepat.
6. Teknik Cor atau Tuang
Teknik cor atau tuang digunakan untuk membuat gerabah dengan menggunakan acuan alat cetak. Tanah liat yang digunakan untuk teknik ini adalah tanah liat cair. Cetakan ini biasanya terbuat dari gips. Bahan gips digunakan karena gips dapat menyerap air lebih cepat sehingga tanah liat menjadi cepat kering.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar