Internet dan intranet
1. Pengertian internet dan intranet|Buka
2. Perbedaan dan persamaan internet dan intranet|Buka
3. Sejarah perkembangan internet dan intranet|Buka
4. fungsi internet dan intranet|Buka
5. Manfaat internet dan intranet|Buka
6. Dampak internet dan intranet|Buka
7. Macam macam layanan internet dan intranet|Buka
Jaringan komputer
1. Pengertian jaringan komputer|Buka
2. Topologi jaringan komputer|Buka
3. Jenis jaringan komputer|Buka
4. Manfaat jaringan komputer|Buka
Kamis, 16 Juli 2020
Selasa, 14 Juli 2020
Tugas informatika
1. Berbakti kepada orang tua Baca
2. Persahabatan yang sampai ke surga Baca
3. Kejujuran dalam Islam Baca
4. Santri dan kewajiban sholat Baca
5. Keutamaan shalat Baca
6. Kewajiban menutup aurat Baca
7. Keutamaan bertaubat Baca
8. Tata cara wudhu Baca
9. Hukum syirik dalam Islam Baca
10. Makna fitnah dalam Al Qur'an Baca
11. Jadilah hamba Allah yang bersyukur Baca
2. Persahabatan yang sampai ke surga Baca
3. Kejujuran dalam Islam Baca
4. Santri dan kewajiban sholat Baca
5. Keutamaan shalat Baca
6. Kewajiban menutup aurat Baca
7. Keutamaan bertaubat Baca
8. Tata cara wudhu Baca
9. Hukum syirik dalam Islam Baca
10. Makna fitnah dalam Al Qur'an Baca
11. Jadilah hamba Allah yang bersyukur Baca
Selasa, 07 April 2020
Tugas matematika SMT 2 kelas 7 soal beserta jawaban halaman 242
Jawaban Matematika Kelas 7 Halaman 242 Ayo Kita Berlatih 8.4
1. Tentukan ukuran diagonal-diagonal suatu belah ketupat yang memiliki luas 48 cm2!
Jawaban :
Sifat-sifat belah ketupat yaitu :
- memiliki 4 sisi yang sama panjang
- memiliki diagonal yang tegag lurus dan sama panjang
Dari sifat belah ketupat tersebut maka,
d1 = d2 = d
Luas belah ketupat = 1/2 x d1 x d2
Luas belah ketupat = 1/2 x d x d
48 = 1/2 x d2
d2 = 48 x 2
d2 = 96
d = √96
= √16 x 6
= 4 √6 cm2
Jadi, ukuruan diagonal-diagonal belah ketupat yang memiliki luas 96 cm2 adalah d1 = 4 √6 cm dan d2 = 4 √6 cm.
Sifat-sifat belah ketupat yaitu :
Related
- memiliki diagonal yang tegag lurus dan sama panjang
Dari sifat belah ketupat tersebut maka,
d1 = d2 = d
Luas belah ketupat = 1/2 x d x d
48 = 1/2 x d2
d2 = 48 x 2
d2 = 96
d = √96
= √16 x 6
= 4 √6 cm2
Jadi, ukuruan diagonal-diagonal belah ketupat yang memiliki luas 96 cm2 adalah d1 = 4 √6 cm dan d2 = 4 √6 cm.
2. Diketahui layang-layang ABCD mempunyai luas 1.200 cm2. Selain itu, ada layang-layang PQRS yang masing-masing panjang diagonalnya dua kali panjang diagonal-diagonal layang-layang ABCD. Tentukan luas layang-layang PQRS!
Jawaban :
Luas layang-layang pertama = 1/2 x d1 x d2
Luas layang-layang kedua = 1/2 x ( 2 x d1 ) x (2 x d2 )
= 1/2 x 2 x 2 x d1 x d2
= 4 x ( 1/2 x d1 x d2 )
= 4 x luas layang-layang pertama
= 4 x 1.200
= 4.800 cm2
Jadi, luas layang-layang PQRS adalah 4.800 cm2.
Luas layang-layang pertama = 1/2 x d1 x d2
Luas layang-layang kedua = 1/2 x ( 2 x d1 ) x (2 x d2 )
= 1/2 x 2 x 2 x d1 x d2
= 4 x ( 1/2 x d1 x d2 )
= 4 x luas layang-layang pertama
= 4 x 1.200
= 4.800 cm2
Jadi, luas layang-layang PQRS adalah 4.800 cm2.
3. Diketahui panjang diagonal layang-layang HIJK adalah 8 cm dan 12 cm. Tanpa menggunakan penggaris, buatlah gambar layang-layang HIJK tersebut. Bandingkan hasilnya dengan layang-layang HIJK yang dibuat dengan penggaris!
Jawaban :
Hasil yang didapat dari menggambar layang-layang tanpa penggaris adalah layang-layang tidak simetris. Ukuran diagonal-diagonal serta sisi-sisi pada layangan tidak sesuai dengan yang ditentukan.
Jadi, dalam menggambar sebuah bangun ruang di sebuah kertas atau buku memerlukan bantuan sebuah penggaris agar hasil yang diinginkan sesuai dengan ketentuan yang diminta.
Jawaban :
*Perhatikan ilustrasi gambar diatas*
- terdapat trapesium ABCD
- terdapat persegi panjang Merah
- Terdapat segitiga Biru
Untuk mencari luas daerah yang diarsir maka langkah yang harus kita lakukan adalah mencari luas trapesium lalu dikurangi dengan luas persegi panjang dan juga luas segitiga.
Luas trapesium ABCD = 1/2 x (6 + 24 ) x 10
= 150 cm2
Luas persegi panjang Merah = panjang x lebar
= 6 x 4
= 24 cm2
Lua segitiga Biru = 1/2 x alas x tinggi
= 1/2 x (6 + 10) x 6
= 48
Luas daerah yang diarsir = luas trapesium ABCD - luas persegi panjang - luas segitiga
= 150 - 24 - 48
= 78 cm2
Jadi, luas daerah yang diarsir adalah 78 cm2.
5. Bangunan di bawah ini mempunyai empat sisi yang kongruen dan luasnya adalah 132 cm2. Carilah kelilingnya.
Jawaban :
*Perhatikan ilustrasi gambar diatas*
- terdapat persegi coklat dengan luas a x a = a2
- terdapat persegi panjang kuning = luas persegi panjang biru = 4/3 a x a = 4/3 a2
Langkah pertama untuk mencari kelilingnya adalah dengan mencari nilai a terlebih dahulu.
Luas seluruhnya = luas persegi coklat + 2 x luas persegi panjang
= a2 + 2 ( 4/3 a2 )
= a2 + 8/3 a2
132 = a2 + 8/3 a2
132 x 3 = 3 x a2 + 8 a2
396 = 11 a2
a2 = 396/11
a2 = 36
a = √36
= 6
Selanjutnya kita menghitung keliling bangun tersebut dalam a. Sehingga akan diperoleh kelilingnya adalah 12a. Subtitusi nilai a kedalam keliling tersebut.
Keliling = 12a
= 12 x 6
= 72 cm
Jadi, keliling bangun tersebut adalah 72 cm.
*Perhatikan ilustrasi gambar diatas*
- terdapat persegi coklat dengan luas a x a = a2
- terdapat persegi panjang kuning = luas persegi panjang biru = 4/3 a x a = 4/3 a2
Langkah pertama untuk mencari kelilingnya adalah dengan mencari nilai a terlebih dahulu.
Luas seluruhnya = luas persegi coklat + 2 x luas persegi panjang
= a2 + 2 ( 4/3 a2 )
= a2 + 8/3 a2
132 = a2 + 8/3 a2
132 x 3 = 3 x a2 + 8 a2
396 = 11 a2
a2 = 396/11
a2 = 36
a = √36
= 6
Selanjutnya kita menghitung keliling bangun tersebut dalam a. Sehingga akan diperoleh kelilingnya adalah 12a. Subtitusi nilai a kedalam keliling tersebut.
Keliling = 12a
= 12 x 6
= 72 cm
Jadi, keliling bangun tersebut adalah 72 cm.
Selasa, 31 Maret 2020
Mengenal lapisan bumi litosfer
Artikel IPA Kelas VII kali ini akan membahas tentang pengertian litosfer yang merupakan salah satu lapisan bumi. Mau tahu penjelasannya lebih lanjut? Baca terus artikel ini ya.
---
Planet Bumi yang kita tinggali ini kalau dipikir-pikir usianya sudah cukup tua ya? Hmm….
Kira-kira kalau sudah tua, apakah kamu bisa menebak berapa usia bumi sekarang ini? Hari ulangtahunnya kapan?
Yang jelas nggak sama lho ya dengan Hari Ulang Tahun Ruangguru yang baru-baru ini disiarin di televisi.
Banyak teori-teori pembentukan tata surya yang pastinya sudah kamu pelajari kan? Apa pun teorinya, yang jelas bumi itu punya lapisan-lapisannya. Baik atmosfer, litosfer, dan hidrosfer. Kamu bisa baca lho tulisan tentang atmosfer di blog ini juga. Nah, dalam tulisan ini kita bakalan membahas sedikit tentang litosfer dulu ya
Apa sih yang dimaksud dengan litosfer?
Litosfer itu dapat diartikan sebagai lapisan batuan yang ada di bumi. Mudahnya bisa dipahami bagian padat dari bumi. Litosfer sendiri terdiri dari kerak bumi, mantel bumi, dan inti bumi. Perlu kamu ketahui nih Squad, lapisan-lapisan litosfer itu saling menyatu dan dipisahkan oleh hidrosfer.
Eitss...bukan berarti si hidrosfer ini jahat lho ya.
Hidrosfer memisahkan antara lapisan litosfer yang satu dengan yang lain yang mengakitbatkan adanya material panas yang membuat permukaan di tiap bagian litosfer itu berbeda-beda. Adanya perbedaan permukaan dari tiap lempengan di litosfer itu terbagi menjadi dalam dua teori yang bisa kamu pelajari
Kita bahas satu per satu ya teorinya.
Pertama, Teori Tektonik Lempeng
Alfred Wegener, seorang meteorolog asal Jerman mengatakan bahwa teori tektonik lempeng menganut bahwa di zaman dahulu, semua benua di bumi ini menyatu dan membentuk dataran yang luas. Sebutannya Pangea. Sekitar 200 juta tahun yang lalu, Pangea mulai terpisah dan bergerak menjauh secara perlahan. Sayangnya, teori ini tidak didukung penjelasan bagaimana cara Pangea itu saling menjauh.
Pokoknya udah pisah gitu aja ngga ada penjelasan lebih lanjut.
Baca Juga: 6 Teori Pembentukan Tata Surya
Kedua, Teori Gempa Bumi dan Gunung Berapi
Gempa bumi sendiri diartikan getaran yang merambat melalui material bumi. Ini disebabkan energi dari pergerakan lempeng yang ada di dalam bumi. Semakin besar energinya maka getarannya semakin terasa. Gempat bumi melepaskan gelombang seismik yang merambat sepanjang permukaan bumi. Yaps...jadi di tiap permukaan bumi yang kamu pijak ini terdapat gelombang seismik.
Ketika gempa terjadi di dasar laut, maka gerakan antarlempeng tersebut akan mendoriong air laut untuk naik ke permukaan dan menimbulkan gelombang yang sangat besar. Inilah yang disebut dengan tsunami.
Selain gempa bumi, ada juga teori tentang gunung berapi Squad. Beberapa gunung berapi yang ada sekarang ini terbentuk karena tabrakan antara 2 lempeng. Jika lempeng satu punya massa jenis yang lebih besar, akan menekuk ke bawah lempeng yang lain karena punya massa jenis yang lebih kecil. Nah, ketika lempeng yang menekuk di bawah lempeng lainnya inilah yang akan menjadi magma.
Berita menariknya nih, Indonesia itu kan negara dengan pertemuan lempeng yang begitu banyak. Jadi, jangan heran kalau di Indonesia banyak gunung berapinya. Salah satu rangkaian gunung api yang dikenal banyak orang ialah cincin api pasifik (ring of fire).
Selain peristiwa meletusnya gunung Krakatau (1883) dan tsunami Aceh (2004) masih banyak gejala alam yang diakibatkan adanya cincin api pasifik. Diantaranya:
1. Erupsi Gunung Tambora di Indonesia tahun 1815
2. Erupsi Gunung Ruiz di Kolombia tahun 1985
3. Erupsi Gunung Pinatubo di Filipina tahun 1991
4. Gempa bumi di Chile tahun 1960
5. Gempa bumi di Alaska tahun 1964
6. Gempa bumi di Jepang tahun 2011
Selasa, 11 Februari 2020
Gurindam
Gurindam berasal dari bahasa Tamil (India) “kirindam” yang diartikan sebagai perumpamaan. Gurindam adalah bagian dari kekayaan sastra. Karya pendek ini dibawa oleh orang India yang tentunya juga diilhami oleh pengaruh kesusastraan Hindu. Gurindam merupakan bentuk puisi lama yang ditandai dengan dua baris kalimat ber-rima sama namun dalam satu kesatuan. Secara definisi, gurindam diartikan sebagai karya sastra lama yang berbentuk seperti puisi dan terdiri dari dua baris kalimat dengan sajak (rima) yang sama. Biasanya gurindam terdiri lebih dari satu bait. Pada baris pertama, gurindam berisi sebuah persoalan atau syarat, sedangkan pada baris kedua gurindam menjawab persoalan pada baris pertama.
Gurindam diidentikan dengan pantun nasehat. Padahal, pada dasarnya kedua karya sastra ini berbeda. Gurindam terdiri dari dua larik saja dalam satu bait, sedangkan pantun bisa lebih dari empat larik. Berikut ini adalah beberapa ciri khas gurindam yang dapat membedakannya dari karya sastra yang lain.
Ciri-Ciri Gurindam
- Pada tiap baris bersajak A-A, B-B, dan seterusnya.
- Gurindam hanya terdiri dari dua baris, tidak lebih pada tiap baitnya. Selain itu jumlah kata per baris hanya sekitar 10 kata saja.
- Gurindam berisi nasehat hidup
- Pada tiap baris gurindam mempunyai hubungan sebab-akibat.
- Baris kedua berupa isi.
Sama seperti beberapa jenis karya sastra pada umumnya yang dikategorikan berdasarkan ciri khas, begitu juga dengan gurindam. Menurut baris yang dimiliki terdapat dua jenis atau bentuk dari gurindam. Jenis gurindam akan dipaparkan seperti pada penjelasan dibawah ini.
Jenis-Jenis Gurindam
- Gurindam Berangkai, adalah bentuk gurindam yang ditandai dengan kata yang sama pada baris pertama tiap baitnya. Contoh :
- Lakukan saja yang menurutmu benar
Lakukan saja yang menurutmu pantas
Hidup hanya bergantung hati
Hidup hanya sesaat dan kemudian mati
- Lakukan saja yang menurutmu benar
- Gurindam Berkait, adalah gurindam yang ditandai dengan adanya keterkaitan antara bait pertama dengan bait-bait seterusnya. Contoh :
- Siapa tak ingin sesat dunia akhirat
Maka cepatlah taubat sebelum terlambat - Tapi siapa yang lekas bertaubat sebelum kiamat
Maka didapatlah itu yang namanya selamat
- Siapa tak ingin sesat dunia akhirat
Pengarang gurindam yang karyanya sangat dikenang hingga saat ini bernama Raja Ali Haji dengan karya yang berjudul Gurindam Dua Belas. Konon Raja Ali Haji masih memiliki hubungan persaudaraan dengan Raja Ali, Raja muda yang memimpin wilayah Riau sekitar tahun 1844 hingga 1857. Berikut ini adalah bunyi Gurindam Dua belas yang melegenda itu.
Contoh Gurindam
Gurindam Dua Belas Karya Raja Ali Haji (Pasal 1 sampai 12)
Pasal 1
- Barang siapa tiada memegang agama
Sekali-kali tiada boleh dibilangkan nama
Maknanya, berupa nasehat bahwa sebagai manusia haruslah berpedoman pada agama, karena jika tidak arah hidup orang tersebut tidak akan berguna.
- Barang siapa mengenal yang empat
Maka dia itulah orang yang ma’rifat
Maknanya, bahwa dalam kehidupan terdapat empat tingkatan yang harus dikenal oleh manusia yaitu Syariat, Tarekat, Hakekat, dan Ma’rifat. Jadi, jika seseorang telah mengenal tingkat yang keempat maka dia akan mengenal Tuhannya.
Gravitasi
Gravitasi atau gravitas adalah gaya tarik-menarik yang terjadi antara semua partikel yang mempunyai massa di alam semesta. Gravitasi matahari mengakibatkan benda-benda langit berada pada orbit masing-masing dalam mengitari matahari. Fisika modern mendeskripsikan gravitasi menggunakan Teori Relativitas Umum dari Einstein, namun hukum gravitasi universal Newton yang lebih sederhana merupakan hampiran yang cukup akurat dalam kebanyakan kasus.
Sebagai contoh, bumi yang memiliki massa yang sangat besar menghasilkan gaya gravitasi yang sangat besar untuk menarik benda-benda di sekitarnya, termasuk makhluk hidup, dan benda-benda yang ada di bumi. Gaya gravitasi ini juga menarik benda-benda yang ada di luar angkasa, seperti bulan, meteor, dan benda angkasa lainnya, termasuk satelit buatan manusia.
Puisi Rakyat
Puisi Rakyat adalah puisi yang lahir dan berkembang di tengah-tengah kehidupan rakyat. Puisi rakyat / puisi lama merupakan jenis puisi yang terikat oleh berbagai ketentuan, seperti banyaknya larik setiap bait, banyaknya suku kata setiap larik, ataupun pola rimanya. Puisi rakyat terbagi menjadi beberapa jenis, antara lain pantun, syair, gurindam, seloka, talibun, karmina, dan juga mantra.
a. Pantun
- Terdiri atas 4 baris.
- Tiap baris terdiri atas 8 sampai 12 suku kata.
- Dua baris pertama disebut sampiran, dan dua baris berikutnya disebut isi pantun.
- Pantun mementingkan rima akhir dengan pola a-b-a-b. Bunyi akhir baris pertama sama dengan bunyi akhir baris ketiga dan baris kedua sama dengan baris keempat.
Contoh :
- Asam pauh dari seberang (a)
- Dimuat orang dalam pedati (b)
- Badan jauh dirantau orang (a)
- Kalau sakit siapa mengobati (b)
- Sungguh elok asam belimbing (a)
- Tumbuh dekat limau lungga (b)
- Sungguh elok berbibir sumbing (a)
- Walaupun marah tertawa juga (b)
b. Syair
- Berisi nasihat / cerita
- Bersajak a-a-a-a
- Tiap bait terdiri dari 4 baris
Contoh :
- Diriku lemah anggotaku layu
- Rasakan cinta bertalu-talu
- Kalau begini datangnya selalu
- Tentulah kakanda berpulang dahulu
- Kakanda rindu di kalbu
- Mohon adik jangan lupakan daku
- Apa pun yang adik mau
- Tentulah kanda memenuhi selalu
c. Gurindam
- Terdiri dari 2 larik
- Berima akhir a-a
- Mengandung petuah ajakan
Contoh :
- Jadilah orang iman dan bertakwa
- agar hidup selamat dan bahagia
- Jika senantiasa menghargai sesama
- tentulah sahabat banyak di mana-mana
- Berbaiklah kepada orang tua Anda
- niscaya hidupmu akan berkah dan bahagia
d. Karmina
- Pantun kilat / pantun yang pendek
Contoh :
- Dahulu parang sekarang besi (a)
- Dahulu sayang sekarang benci (a)
e. Seloka
- Berisi pepatah / perumpamaan yang mengandung senda gurau, sindiran, bahkan ejekan
- Biasanya ditulis 4 baris memakai bentuk pantun / syair, ada juga yang ditulis lebih dari 4 baris
Contoh :
- Sudah bertemu kasih sayang
- Duduk termenung malam siang
- Hingga setapak tiada renggang
- Tulang sendi habis berguncang
f. Talibun
• Tiap baris terdiri dari 6, 8, dan 10 baris
Contoh :
- Kalau anak pergi ke pekan
- Yu beli belanak pun beli
- Ikan panjang beli dahulu
- Kalau anak pergi berjalan
- Ibu cari sanak pun cari
- Induk semang cari dahulu
g. Mantra
Mantra adalah ucapan-ucapan yang dianggap memiliki kekuatan gaib.
Pantun
Pantun adalah jenis puisi lama dalam kesusasteraan Bahasa Indonesia. Pantun umumnya terdiri dari 4 (empat) baris tiap bait nya dan bersajak a-b-a-b.
Secara keseluruhan bentuk pantun hnaya terdiri dari sampiran dan isi. Sampiran terletak di baris pertama dan kedua, dan isi pada bagian ketiga dan keempat dimana menjadi tujuan dari puisi tersebut.
Ciri-Ciri Pantun
Pantun 4 baris ciri-cirinya:
- Satu bait terdiri dari 4 baris
- Baris 1 dan 2 merupakan sampiran atau pembayang
- Baris 3 dan 4 merupakan isi
- Satu baris terangkai dari 4-6 kata
- Satu bait terdiri dari 8-12 suku kata
- Bersajak a-a-a-a atau a-b-a-b
Pantun 2 bari ciri-cirinya:
- Baris : Satu bait terdiri dari dua baris
- Jumlah kata : Satu baris terdiri dari 4-6 kata
- Jumlah suku kata: Satu baris terdiri dari 8-12 suku kata
- Pola Sajak: Polanya a-a
- Sampiran: Baris pertama adalah sampiran
- Isi: Baris kedua adalah isi.
Struktur Teks Pantun
Teks pantun hanya tersusun oleh 2 elemen sehingga menjadi suatu teks yang utuh, berikut struktur teks pantun:
1. Sampiran
Terletak di 2 baris pertama dan umumnya tidak ada hubungan dengan bagian kedua (isi).
2. Isi
Terletak di 2 baris terakhir dimana merupakan tujuan dari pantun tersebut.
Tetapi terkadang bentuk sampiran membayangkan isi dari pantun, dan posisi sampiran tidak bisa ditukar dengan isi.
Macam-Macam Pantun
Adapun jenis-jenis pantun berdasarkan siklus kehidupan:
- Pantun Anak-Anak: jenis pantun yang berhubungan dengan masa kanak-kanak.
- Pantun Orang Muda: jenis pantun yang berhubungan dengan kehidupan di masa muda.
- Pantun Orang Tua: jenis pantun yang berhubungan dengan Orang Tua.
Menurut isi, Effendy melakukan sedikit penyesuaian, sehingga pantun dibedakan menjadi:
- Pantun anak-anak, terdiri dari:
- Pantun suka cita
- Pantun duka cita
- Pantun jenaka / teka-teki
- Pantun orang muda, terdiri dari:
- Pantun dagang / nasib
- Pantun berkenalan
- Pantun ber kasih-kasih
- Pantun perceraian
- Pantun orang tua, terdiri dari:
- Pantun nasib
- Pantun adat
- Pantun agama
Kaidah Kebahasaan Teks Pantun
Kaidah kebahasaan yang dipakai dalam teks pantun sangat berbeda dengan teks anekdot, berikut ciri kebahasaan nya:
- Diksi: pilihan kata yang tepat dan cocok dalam penggunaannya guna menyampaikan gagasan sehingga diperoleh dampak tertentu seperti yang diharapkan.
- Bahasa kiasan: bahasa yang digunakan pelantun untuk menunjukkan makna secara tidak langsung. Umumnya berupa peribahasa/ungkapan.
- Imaji: penggambaran yang diciptakan oleh pelantun secara tidak langsung. Sehingga seolah-olah digambarkan dalam teks pantun dapat dilihat (imaji visual), didengar (imaji auditif), atau dirasa (imaji taktil).
- Bunyi: umumnya muncul dari kiasan, imaji, serta diksi yang diciptakan ketika menuturkan pantun. Biasnya ada unsur rhyme (rima) dan rhytm (ritme). Guna memperindah pantun dan lebih mudah mengingat.
Langganan:
Postingan (Atom)