Selasa, 11 Februari 2020

Puisi Rakyat

Puisi Rakyat adalah puisi yang lahir dan berkembang di tengah-tengah kehidupan rakyat. Puisi rakyat / puisi lama merupakan jenis puisi yang terikat oleh berbagai ketentuan, seperti banyaknya larik setiap bait, banyaknya suku kata setiap larik, ataupun pola rimanya. Puisi rakyat terbagi menjadi beberapa jenis, antara lain pantun, syair, gurindam, seloka, talibun, karmina, dan juga mantra.

a. Pantun
  1. Terdiri atas 4 baris.
  2. Tiap baris terdiri atas 8 sampai 12 suku kata.
  3. Dua baris pertama disebut sampiran, dan dua baris berikutnya disebut isi pantun.
  4. Pantun mementingkan rima akhir dengan pola a-b-a-b. Bunyi akhir baris pertama sama dengan bunyi akhir baris ketiga dan baris kedua sama dengan baris keempat.
Contoh :
  • Asam pauh dari seberang (a)
  • Dimuat orang dalam pedati (b)
  • Badan jauh dirantau orang (a)
  • Kalau sakit siapa mengobati (b)

  • Sungguh elok asam belimbing (a)
  • Tumbuh dekat limau lungga (b)
  • Sungguh elok berbibir sumbing (a)
  • Walaupun marah tertawa juga (b)
b. Syair
  1. Berisi nasihat / cerita
  2. Bersajak a-a-a-a
  3. Tiap bait terdiri dari 4 baris
Contoh :
  • Diriku lemah anggotaku layu
  • Rasakan cinta bertalu-talu
  • Kalau begini datangnya selalu
  • Tentulah kakanda berpulang dahulu

  • Kakanda rindu di kalbu
  • Mohon adik jangan lupakan daku
  • Apa pun yang adik mau
  • Tentulah kanda memenuhi selalu
c. Gurindam
  1. Terdiri dari 2 larik
  2. Berima akhir a-a
  3. Mengandung petuah ajakan
Contoh :
  • Jadilah orang iman dan bertakwa
  • agar hidup selamat dan bahagia

  •  Jika senantiasa menghargai sesama
  • tentulah sahabat banyak di mana-mana

  • Berbaiklah kepada orang tua Anda
  • niscaya hidupmu akan berkah dan bahagia
d. Karmina
  1. Pantun kilat / pantun yang pendek
Contoh :
  • Dahulu parang sekarang besi (a)
  • Dahulu sayang sekarang benci (a)
e. Seloka
  1. Berisi pepatah / perumpamaan yang mengandung senda gurau, sindiran, bahkan ejekan
  2. Biasanya ditulis 4 baris memakai bentuk pantun / syair, ada juga yang ditulis lebih dari 4 baris
Contoh :
  • Sudah bertemu kasih sayang
  • Duduk termenung malam siang
  • Hingga setapak tiada renggang
  • Tulang sendi habis berguncang
f. Talibun
• Tiap baris terdiri dari 6, 8, dan 10 baris
Contoh :
  • Kalau anak pergi ke pekan
  • Yu beli belanak pun beli
  • Ikan panjang beli dahulu
  • Kalau anak pergi berjalan
  • Ibu cari sanak pun cari
  • Induk semang cari dahulu
g. Mantra
Mantra adalah ucapan-ucapan yang dianggap memiliki kekuatan gaib.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar